SEBUAH inovasi teknologi berupa perangkat untuk mensterilkan udara dari virus COVID-19 berbasis sinar ultra-violet dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) diserahterimakan kepada Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Alat yang diberi nama Mobile UV TIpe C Telecontroller ini mengeluarkan gelombang 220 Nanometer untuk dapat menonaktifkan virus, khususnya virus penyebab COVID-19.
“Di dalam rumah sakit diharapkan alat ini dapat menekan rantai penularan, bisa menekan laju transmisi virus. Tidak cuma di rumah sakit, tapi juga di daerah paling beresiko pada saat penularan. Alat ini ada dua fungsi selain mematikan virus juga membuat ozon lebih bersih,” kata Dr. Eng. Bagus Endar B. Nurhandoko Ilmuwan ITB yang merancang Mobile UV Tipe C Telecontroller saat serah terima alat tersebut di RSHS, Jln. Pasteur Bandung, Rabu (6/1/2021)
Dr. Bagus yang didampingi perwakilan dari LPPM ITB, Ferdyansyah Poernama A.Md. menyerahkan alat tersebut langsung kepada Direktur Umum dan Operasional RSHS, Drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc. Dengan sinar UV seri C dengan gelombang 220 Nanometer yang dipancarkan dari alat ini, lanjut Dr. Bagus, tidak hanya virus COVID-19, kemampuan replikasi virus-virus lain pun terhambat.
“Di tempat umum yang banyak didatangi orang, tentunya banyak mikrodroplet di udara, entah itu yang positif (COVID-19) atau negatif tentu akan berbahaya. Dengan alat Mobile UV Tipe C Telecontroller ini, akan membuat virus tidak aktif lagi sehingga membuat ruangan aman dari virus,” paparnya.
BACA JUGA: Kelelawar bukan 'Kambing Hitam' Covid-19
Mobile UV TIpe C Telecontroller merupakan salah satu inovasi dari program pengabdian kepada masyarakat LPPM ITB, selain berbagai riset dan program yang dilakukan sebagai respon da kontribusi nyata kalangan akademisi pada periode Penyelamatan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Tujuan utama program ini adalah memberi solusi untuk penanganan COVID-19 dalam periode pertama yaitu solusi cepat menghadapi pandemi, maupun pada tahap berikutnya, yaitu pemulihan dan penormalan.
Inovasi teknologi dan program yang telah dihasilkan para ilmuwan ITB pada tahap pertama ini antara lain ventilator multipengguna, kabin sterilisasi masker N-95, kontainer pembersih Alat Pelindung Diri dengan gas ozon, produksi ribuan APD dan ventilator Vent-I yang telah didistribusikan ke berbagai rumah sakit di Indonesia.
Selain itu, dikembangkan pula situs web konsultasi psikologi melalui psikoterasi seni, artificial intelligence untuk mendeteksi COVID-19 menggunakan citra CT-Scan dan X-Ray, Model AI Vision untuk pemantauan masyarakat dalam kondisi pandemi, hingga pengembangan model Digital Home untuk work/school from home, dan pengembangan model epidemiologi berskala Jawa Barat dan nasional.
Program Pengabdian Masyarakat LPPM ITB kini bergerak ke program selanjutnya dalam kerangka program Pemulihan Ekonomi yang disusun berbasis hasil studi Satuan Tugas Kajian Pemulihan Ekonomi Nasional ITB yang dibentuk 2019 lalu. Berbagai program dan produk inovasi teknologi ini merupakan hasil dari kajian tentang prioritas sektor dan teknologi sesuai kapasitas ITB dalam berkontribusi pada masa Pemulihan Ekonomi.
Halaman selanjutnya: Memperpendek daftar antrian...