Sungai Citarum sempat menyandang predikat sebagai sungai terkotor di dunia. Penebangan hutan di wilayah hulu, penggundulan lahan tanpa perencanaan dan pengawasan, pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga serta industri turut andil sebagai penyebab kotornya sungai sepanjang 270 kilometer.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk membersihkan sungai Citarum salah satunya dengan menciptakan program Citarum Harum. Program ini mengharuskan kondisi sungai Citarum yang harus terdata dan terkontrol mulai dari hulur hingga hilir. Program pendataan, pengukuran kualitas air dan beberapa program lain tentunya membutuhkan alat penunjang yang cocok.
BACA JUGA:
Teknik “Throw-And-Go” Untuk Tambalan Lubang Jalan
Untuk mendukung berjalannya program tersebut, Dosen dari Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Industri FSRD ITB, Dr. Muhammad Ihsan D.R.S.A.S., bersama Anggota Tim Pelaksana, Bismo Jelantik Joyodiharjo M.Ds dan Asisten Peneliti, Miftahul Jannah bekerjasama dengan perusahaan pembuat perahu aluminium dari Yogyakarta ‘The Trekkers’ melakukan program pengabdian masyarakat dengan merancang perahu gangboat yang dapat mengantar peneliti dari satu titik ke titik lain di aliran sungai Citarum sehingga dapat mendukung dalam kegiatan penelitian, patroli sungai dan pengumpulan sampah di beberapa penggalan Sungai Citarum.
“Gangboat merupakan perahu yang dirancang untuk dapat bergerak dengan baik pada areal yang sempit dan disesuaikan dengan kondisi sungai Citarum yang dipenuhi oleh sampah,” kata Dr. Ihsan. Dengan rancangan yang seperti itu, perahu ini juga dapat menjadi sarana untuk mengantarkan bantuan atau mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir di sekitar sungai Citarum yang tidak terjangkau oleh perahu karet biasa.*
https://pengabdian.lppm.itb.ac.id/terap/gangboat_kuda_putih_citarum